Senin, 20 Januari 2014

Mencoba Bangkit, Dollar Australia Rebound

Kabar forex mengenai dolar Australia menguat terhadap dolar AS pada perdagangan sore ini namun masih tetap dalam level terendah tiga tahun setelah sepanjang minggu lalu pergerakan kurs AUD / USD melemah  sekitar 150 poin . Aussie semakin melemah sejak menguatnya kurs USD dan juga data tenaga kerja yang kurang mengesankan dimana jumlah pengangguran di negeri kangguru tersebut bertambah menjadi 8000 orang.  Pelemahan Aussie pekan lalu juga dipengaruhi naiknya harga bbm di Australia.

Sampai dengan perdagangan siang tadi  (20/01)  mata uang Australia ini terus melakukan penurunan yang cukup tajam, sehingga melemahnya Aussie saat ini pun menjadikan sebuah kekhawatiran investor terhadap Reserve Bank Of Australia (RBA) yang  akan memangkas suku bunga Australia untuk meningkatkan perekonomian Australia.

Data ekonomi yang cukup mempengaruhi pergerakan AUD/USD ini juga datang dari China yang merilis data GDP kuartal 4 2013 yang dilaporkan sepanjang tahun 2013 GDP meningkat. Rilis data GDP ini semakin menekan performa Aussie yang begerak rendah di kisaran level 0.8777. Namun sebelum berita ini disampaikan Aussie bergerak menguat ke posisi o,8793.

Namun terhadap Euro mata uang ini bergerak lebih tinggi dimana  EUR/AUD melemah 0,07% menjadi 1,5408. Secara teknikal AUD/USD bergerak menguat dimana sepanjang perdagangan hari ini analis Vibiz Research memperkirakan akan terus menguat dalam kisaran 0,8789 – 0,8890.

Kurs Dollar Australia pada hari ini (Senin, 20 Januari 2014, 08:50:30 GMT) menguat terhadap mata uang utama lainnya. Pair AUDUSD dibuka pada 0.877 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah naik sekitar 26 pips atau sekitar 0.29 % dan nilai bergulir tampak berada pada kisaran 0.8796.

Melbourne Institute (Australia) dijadwalkan akan mengumumkan data terkini mengenai inflasi konsumen dimana sejumlah ekonom mengharapkan adanya perkembangan yang cukup menggembirakan pada sektor ini.

Indikator fundamental ekonomi MI Inflation Expectations diduga akan menunjukkan kinerja yang menggembirakan dimana nilai periode adalah 2.10%. Dollar Australia terpantau bergerak positif merespon dini perkembangan tersebut.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar AS bahwa range normal AUDUSD pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 0.8753 dan level resistance pada kisaran 0.882.

Secara umum pada tinjauan pola major jangka panjang mata uang Dollar Australia berada pola gagal melakukan rally terhadap Dollar AS. Indikator-indikator teknikal menunjukkan kenaikan momentum pada fase pertengahan pola bearish

Tinjauan pada pola minor menunjukkan bahwa kurs Dollar Australia berada pada posisi Channeling Up Break Down. Indikator-indikator teknikal menunjukkan fase akhir pola bearish (minor).

Senin, 06 Januari 2014

Laju Naik Kurs Aussie Belum Mantap

Berita forex mengenai mata uang aussie tampak bergerak cenderung menguat pada sesi perdagangan hari ini (06/01). Mata uang dollar Australia tersebut mengalami kenaikan terhadap sebagian besar rivalnya, termasuk dollar AS jelang rilis data neraca perdagangan dan penjualan eceran dari Australia yang diharapkan akan menunjukkan kondisi yang positif.

Yield obligasi pemerintah Australia bertenor 10 tahun bergerak menguat mengikuti kenaikan yield obligasi serupa di Amerika Serikat. Aussie tampak bergerak naik tertahan akibat rilis data pertumbuhan sektor jasa di China yang melambat.

Defisit neraca perdagangan Australia diperkirakan akan mengalami penyempitan menjadi 300 juta aussie dollar atau 269 dollar AS pada bulan November lalu. Sedangkan penjualan eceran diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 0.4 persen.

Aussie pagi ini terpantau berada pada posisi 0.8950 dollar AS. Posisi mata uang tersebut hanya naik sedikit dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangannya akhir pekan lalu yang ada di level 0.8948 dollar. Hari ini aussie sudah sempat mengalami kenaikan hingga ke level 0.8983 dollar AS.

Sementara itu pergerakan Dollar Australia pada perdagangan forex hari ini (Senin, 6 Januari 2014, 04:26:05 GMT ) terpantau menunjukkan pergerakan turun, setelah sempat menguat tipis dalam beberapa hari terakhir . Mata uang tersebut dibuka di kisaran 0.8958 di awal perdagangan (00.00 GMT) kemudian turun sekitar -8 pips atau sekitar -0.08 % dan nilai bergulir terpantau berada di kisaran 0.895.

Kalender ekonomi menunjukkan bahwa Australian Bureau of Statistics dijadwalkan untuk mengumumkan kepada publik, data terkini mengenai kinerja perdagangan . Sejumlah ekonom menduga laporan yang akan diumumkan dapat menunjukkan perkembangan yang tidak terlalu menggembirakan.

Indikator Trade Balance diduga dapat menunjukkan sinyalemen membaik namun masih di angka negatif yaitu -0.30B sedikit naik dari nilai periode lalu yaitu -0.53B. Mata uang Dollar Australia terpantau bergerak melemah merespon dini perkembangan tersebut.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Dollar AS bahwa range normal AUDUSD pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 0.8886 dan level resistance pada kisaran 0.9007.

Secara umum pada tinjauan pola major jangka panjang , mata uang Dollar Australia berada pola gagal melakukan rally terhadap Dollar AS. Indikator-indikator teknikal menunjukkan kenaikan momentum pada fase pertengahan pola bullish

Tinjauan pada pola minor menunjukkan bahwa kurs Dollar Australia berada pada posisi Channeling Up. Indikator-indikator teknikal menunjukkan fase tengah pola bullish (minor).

IHSG Terapkan Fraksi & Satuan Lot Baru, Sesi 1 Alami Pelemahan

Berita Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini dibuka menguat setelah di akhir pekan lalu mengalami pelemahan yang disebabkan oleh aksi ambil untung oleh para investor.  

Pada pembukaan pagi ini IHSG menguat tipis 0,04% ke posisi 4.259,48 dengan  indeks saham-saham unggulan LQ 45 menguat 0,05% ke level 709,67.  Penguatan ini didorong oleh sektor aneka industry dan infrastruktur yang dibuka menguat  0,60% dan 0,42%. Pada pembukaan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 4,58 juta saham senilai Rp 13 miliar dengan jumlah transaksi 541 kali.

Pada pembukaan  perdagangan saham pagi ini tercatat sebanyak 11 saham naik dan 29 saham yang turun. Saham-saham yang tercatat menguat pada pembukaan perdagangan pagi ini antara lain saham ASII dan SUGI. sementara saham yang melemah antara lain MNCN, BWPT, dan ISAT

Untuk pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini diperkirakan cinderung alami pelemahan hingga penutupan sesi 1 seiring bursa Amerika yang berakhir variatif setelah pernyataan gubernur The Fed yang tetap akan mendukung pertumbuhan ekonomi. 

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan saham sesi I (6/1) ini ditutup melemah 0,91% ke level 4.219,06. Dan  indeks saham-saham unggulan LQ 45 pada siang ini tercatat alami pelemahan 1,01% ke level 702,17.

Pada penutupan perdagangan saham sesi I ini tercatat volume perdagangan sebesar 1,30 milyar saham senilai Rp. 1,50 triliun dengan total transaksi 81.645 kali. Pada penutupan perdagangan saham siang ini tercatat sebanyak 79 saham naik, dan 207 saham turun.

Pelemahan IHSG hingga siang ini didorong oleh sektor perkebunan dan pertambangan dimana masing-masing sektor tercatat menguat 2,08% dan 1,90%. Dan hingga akhir sesi 1 ini, sektor konsumsi, manufaktur dan aneka industry berhasil menguat.

Saham-saham yang tercatat menguat pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham TPIA, SSMS, dan ASII. Sementara aham-saham yang tercatat melemah pada perdagangan akhir sesi I ini antara lain saham MSKY, LPKR dan MNCN.

Analis Vibiz Research Unit dari Vibiz Consulting melihat bahwa IHSG pada perdagangan sesi I hari ini akhirnya ditutup melemah mengiringi pelemahan yang terjadi di bursa asia di tengah maraknya aksi ambil untung, dan diperkirakan pelemahan masih dapat terjadi hingga akhir perdagangan sore nanti. 

Senin, 23 Desember 2013

Euro Lanjutkan Peningkatan terhadap Dollar Setelah Minggu Lalu Anjlok Tajam

Berita forex mengenai mata uang Euro pada perdagangan minggu lalu ( 16 -21 Desember) secara umum terpantau menunjukkan tren melemah terhadap Dollar AS. Perdagangan pasangan mata uang EUR/USD ini setelah dibuka pada kisaran 1.3728 di awal minggu perdagangan telah turun sekitar -47 pips atau sekitar -0.34 % dan ditutup pada kisaran 1.3681.

Hal tersebut ditunjukkan dengan masih negatifnya indikator fundamental ekonomi German PPI m/m yang menunjukkan angka -0.1%, kendati sedikit lebih baik dari nilai periode sebelumnya yaitu -0.2%. Perkembangan tersebut menunjukkan kinerja yang lebih rendah dari estimasi sejumlah ekonom yang memperkirakan akan dapat menunjukkan angka 0.0%.

Adapun pada perdagangan pada minggu mendatang ( 23 – 28 Desember), range normal perdagangan EUR/USD mingguan diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.36 lalu kemudian di 1.3519. Sedangkan level resistance pada kisaran 1.3787 kemudian pada 1.3893.

Pergerakan pasangan mata uang ini diperkirakan akan dipengaruhi oleh beberapa rilis data ekonomi yang diantaranya adalah : French Consumer Spending m/m, dan Libur Perayaan  Natal.

Sementara itu pada sesi perdagangan forex di Asia hari ini mata uang euro terhadap dollar AS mengalami peningkatan lanjutan (23/12). Euro menguat untuk dua hari berturut-turut terhadap rival utamanya, dollar AS, di tengah kondisi dollar yang sedang relatif melemah terhadap rival-rivalnya. Dollar pekan lalu telah mengalami kenaikan tajam sehingga hari ini tampak mengalami koreksi teknikal yang wajar.

Pergerakan mata uang global pada sesi perdagangan pagi ini tampak cenderung sideways. Minggu ini tampaknya pasar akan relatif sepi sebab para investor sudah banyak yang keluar dari pasar untuk mempersiapkan libur Natal hari Rabu besok. Pada hari Senin ini pasar saham Jepang untuk merayakan hari ulang tahun Kaisar.

Investor juga masih menantikan kelanjutan kabar dari pasar uang China setelah minggu lalu bank sentral negara tersebut berupaya memadamkan kekhawatiran mengenai kemelur likuiditas dengan menginjeksi 50 miliar dollar dalam tiga hari ke pasar uang antarbank.

Hari ini nilai tukar euro terpantau berada pada posisi 1.3686 dollar. Posisi aussie tersebut naik dengan cukup signifikan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan akhir minggu lalu yang ada di level 1.3670 dollar. Pada perdagangan Jumat tersebut dollar rebound setelah sempat mencapai level paling rendah sejak tanggal 6 Desember pada posisi 1.3625 dollar.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting memperkirakan bahwa pergerakan nilai tukar euro terhadap dollar AS pada perdagangan hari ini akan cenderung mengalami peningkatan terbatas. Untuk hari ini mata uang tersebut diperkirakan akan mengalami pergerakan pada kisaran 1.3650 – 1.3720 dollar.

Senin, 16 Desember 2013

Pound Menguat Hadapi Dollar AS

Berita forex pada perdagangan hari ini mata uang poundsterling Inggris terpantau mengalami pergerakan yang menguat dengan signifikan terhadap dollar AS (16/12). Kenaikan mata uang tersebut hari ini terjadi menjelang rilis data inflasi bulan November di negara tersebut yang diperkirakan akan menunjukkan perlambatan ke kisaran 2 persen.

Inflasi di Inggris diperkirakan akan berada di level 2.2 persen untuk bulan November lalu dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Inflasi ini akan berada di kisaran target BOE untuk pertama kalinya dalam empat tahun untuk tahun 2013. Data inflasi dari Inggris ini akan dirilis pada hari Selasa besok.

Hari ini poundsterling bergerak menguat dan berada pada posisi 1.6302 dollar. Mata uang dari negara Inggris ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan akhir pekan yang ada di level 1.6297 dollar.

Sementara itu pergerakan kurs Pound sterling Inggris hari ini (Senin, 16 Desember 2013, 07:24:23 GMT) terpantau naik, dan mata uang tersebut terpantau menekan Dollar AS setelah dibuka pada 1.6287 di awal perdagangan (00.00 GMT), kurs Pound sterling Inggris naik sekitar + 27 pips atau sekitar + 0.17% dan nilai bergulir terpantau berada pada 1.6314.

Kurs Pound sterling Inggris terpantau menerima sentimen positif dari investor, setelah Rightmove (Inggris) menyampaikan kepada publik bahwa kinerja sektor perumahan mengalami peningkatan pada periode bulan Desember.

Perkembangan itu ditunjukkan dengan adanya kenaikan pada indikator fundamental ekonomi Rightmove HPI m/m yang naik -1.9% dari nilai pada periode sebelumnya yaitu -2.4%. Mata uang kurs Pound sterling Inggris terpantau bergerak positif merespon perkembangan tersebut.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Pound bahwa range normal pair GBPUSD pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 1.6253 dan level resistance pada kisaran 1.6353.

Selasa, 10 Desember 2013

Forex Sterling Hari Ini, Menguat Lagi

Kabar forex mengenai Pair GBPJPY dibuka pada 168.23 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah melemah sekitar -11 pips atau sekitar -0.07 % dan nilai bergulir tampak berada di kisaran 168.12.

Mata uang Poundsterling Inggris terpantau bergerak negatif menghadapi pengumuman Office for National Statistics (ONS- Inggris) mengenai perkembangan terakhir pada sektor manufaktur di negara ini. Sejumlah ekonom menduga laporan yang akan diumumkan dapat menunjukkan perkembangan yang tidak terlalu menggembirakan.

Indikator fundamental ekonomi Manufacturing Production m/m diperkirakan akan menandai kondisi yang melambat dan diduga dapat hanya akan menunjukkan pertumbuhan sebesar 0.4% dimana pada periode sebelumnya dapat tumbuh sekitar 1.2%. Poundsterling Inggris terpantau bergerak terdepresiasi merespon dini perkembangan tersebut.

Setelah pada perdagangan kemarin bergerak naik, Poundsterling Inggris pada hari ini (Selasa, 10 Desember 2013, 04:34:05 GMT) menguat terhadap mata uang utama Yen Jepang. Pair GBPJPY dibuka pada 169.62 di awal perdagangan (00.00 GMT), mata uang tersebut telah mendesak mata uang utama Yen sekitar + 26 pips atau sekitar + 0.15 % dan nilai bergulir tampak berada di kisaran 169.88.

Mata uang Poundsterling Inggris terpantau bergerak positif menjelang pengumuman Office for National Statistics (kantor statistik Inggris) mengenai kinerja perdagangan luar negeri. Sejumlah ekonom mengharapkan adanya perkembangan yang cukup baik pada laporan tersebut.

Indikator fundamental ekonomi Trade Balance diperkirakan akan menunjukkan kinerja yang baik dan indikator diestimasi dapat menunjukkan penyempitan defisit ke angka – 9.3B dari nilai pada periode sebelumnya yaitu – 9.8B. Poundsterling Inggris terpantau bergerak menguat merespon dini perkembangan tersebut.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Pound bahwa range normal Sterling-Yen pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 167.15 dan level resistance pada kisaran 170.87.

Secara umum pada tinjauan pola major jangka panjang, pair GBPJPY ini berada pada Channeling Up ditinjau sejak pertengahan tahun lalu. Indikator-indikator teknikal menunjukkan kenaikan momentum dan memasuki fase akhir fase konsolidasi

Tinjauan pada pola minor menunjukkan bahwa pair GBPJPY ini berada pada pola Channelling Up. Indikator-indikator teknikal menunjukkan adanya kenaikan momentum dan nampak berada pada fase akhir pola bullish.

Senin, 02 Desember 2013

Yen Melemah, Masih Dalam Tekanan Dollar

Berita forex mengenai nilai tukar yen Jepang tampak mengalami rebound yang cukup wajar pada perdagangan hari ini (02/12). Yen menguat setelah pada perdagangan Jumat pekan lalu mata uang Jepang tersebut mengalami penurunan hingga mencapai posisi paling rendah sejak tanggal 23 Mei 2013.

Penguatan yen hari ini juga dipicu oleh posisi dollar yang mulai goyah. Euro dan poundsterling tampak melanjutkan kenaikan terhadap dollar AS mengakibatkan dollar secara umum kehilangan hegemoni.

Hari ini dollar juga terseret melemah akibat data PMI manufaktur China yang membaik lebih dari estimasi. Kenaikan pengeluaran modal di Jepang pada kuartal ketiga turut memberikan dukungan bagi kenaikan yen. Dilaporkan bahwa pengeluaran modal di kuartal ketiga mengalami kenaikan sebesar 1.5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Hari ini yen berada pada posisi 102.35 per dollar AS. Posisi yen tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan posisi penutupan perdagangan akhir minggu yang berada di level 102.45 per dollar. Yen sempat menguat ke level tertinggi sejak Mei di 102.62 per dollar AS.

Pada pergerakan forex sesi Eropa siang hari ini (Senin, 2 Desember 2013, 08:08:15 GMT), Yen Jepang secara umum menunjukkan pergerakan melemah terhadap Dollar AS setelah dibuka pada 102.3 di awal perdagangan (00.00 GMT). Pair USDJPY telah naik sekitar 28 pips atau sekitar 0.27 % dan pada saat berita ini diturunkan nilai bergulir terpantau berada pada 102.58. Naiknya pair ini menunjukkan melemahnya Yen terhadap Dollar AS.

Menjelang laporan dari Ministry of Health, Labour and Welfare (Jepang) yang dijadwalkan akan merilis data terkini mengenai pendapatan masyarakat Jepang Yan tampak semakin lesu. Sejumlah ekonom menduga laporan yang akan diumumkan dapat menunjukkan perkembangan yang tidak terlalu menggembirakan.

Sejumlah ekonom memperkirakan bahwa indikator Average Cash Earnings y/y dapat menunjukkan pertanda yang kurang menggembirakan dimana dari nilai pada periode sebelumnya menunjukkan -0.2%. Mata uang Yen Jepang terpantau bergerak melemah merespon dini perkembangan tersebut.

Analis Vibiz Research dari Vibiz Consulting mengemukakan analisis fundamental forex harian kurs Yen Jepang bahwa range normal Dollar-Yen pada hari ini diperkirakan akan memiliki level support pada kisaran 102.16 dan level resistance pada kisaran 102.67.

Secara umum pada tinjauan pola major jangka panjang, pair USDJPY ini berada pola triangle dan cenderung bergerak konsolidasi. Indikator-indikator teknikal menunjukkan perlambatan momentum dan memasuki fase konsolidasi setelah berakhirnya fase bullish.

Tinjauan pada pola minor menunjukkan bahwa pair USDJPY ini bergerak kembali ke pola Channelling Up. Indikator-indikator teknikal USDJPY menunjukkan adanya kenaikan momentum dan memasuki fase tengah pola bullish.